A.BANYUWANGI ETHNO CARNIVAL 2011
BEC pertama kali digelar pada tgl
22 oktober 2011 dengan mengangkat tema “ gandrung,damarwulan dan kundaran”
ketiganya adalah bentuk dan jenis kesenian tradisional yang tumbuh kembang di
lingkungan masyarakat banyuwangi,bentuk kostum kesenian tradisional tersebut
kemudiaan dimodifikasi menjadi bentuk kostum kontemporer dengan sentuhan modern
art sehinnga penampilannya menjadi unik dan menarik,seluruh peserta yang
berjumlah 420 orang,rata-rata membutuhkan waktu 2-3 minggu untuk menuangkan
kreasinya kedalam bentuk kostum yang kemudiaan mereka peragakan disepanjang
jalan protocol mulai dari start taman blambangan sampai kedepan kantor pemkab
banyuwangi.
B.BANYUWANGI ETHNO CARNIVAL 2012
Untuk kedua kalinya BEC digelar
pada 18 november 2012 dengan mengangkat tema “re_barong using” tema ini
diangkat dari kesenian barong yang biasanya dimainkan dalam bentuk teater
rakyat yang diundang main dalam acara-acara hajatan seperti pernikahan dan
khitanan,selain itu juga ada ritual adat yang disebut barong ider bumi yakni
sebuah ritual adat dalam upacara bersih desa yang diselenggarakan rutin setiap
tahun oleh masyarakat using desa kemiren kecamatan glagah,dengan mengangkat
tema re_barong using ini berarti menggambarkan bahwa visuaslisasi bentuk
kesenian barong kedalam bentuk disain kostum yang akan ditampilkan berbeda
dengan aslinya,untuk itu para peserta harus dapat mentransformasikan bentuk
tampilan barong menjadi desain kostum yang menarik dan pada perhelatan kedua
ini panitia membagi tema re_barong using ini menjadi 3 sub tema yakni barong
merah,barong kuning,dan barong hijau.
C.BANYUWANGI ETHNO CARNIVAL 2013
BEC yang ke tiga digelar pada
tanggal 7 september 2013 dengan mengusung tema “The legen of kebo-keboan” yakni
tentang ritual adat pertanian yang biasa diselenggarakan oleh masyarakat di
desa aliyan kecamatan rogojampi dan desa alas malang kecamatan singonjuruh,tema
kebo-keboan yang menginspirasi penyelenggaraan BEC yang ketiga ini dibagi
menjadi 3 sub tema yakni kebo geni yang menggambarkan tentang
semangat,motivasi,kemarahan dan kepahlawanan,dengan warna-warna dominasi merah
dan kuning,kebo bayu tirto yang menggambarkan tentang kehidupan dengan 3 warna
dominan hitam,putih dan silver kebo bumi menggambarkan tentang kesuburan alam
dengan warna dominan hitam dan emas.
D.BANYUWANGI ETHNO CARNIVAL 2014
Pada perhelatan ke empat ini tema
yang diangkat adalah “ The mystic dance of seblang” yakni tentang sebuah ritual
adat yang sacral yang kental dengan nuansa magis dan mistis,seblang adalah
ritual kuno yang sudah ada sejak ratusan tahun silam yang sampai saat ini masih
rutin diselenggarakan oleh komunitas masyarakat using dikelurahan bakungan dan
desa olehsari yang keduanya berada diwilayah kecamatan glagah,ritual adat
seblang ini mirip dengan upacara sang hyang yang biasa diselenggarakan oleh
masyarakat hindu bali,ritual sacral yang konon digelar sebagai bentuk pemujaan
ini menampilkan sosok penari yang menari-nari dalam keadaan trance atau
kesurupan,meski sama-sama menari dalam kondisi kesurupan namun ada perbedaan
yang mendasar antara penari seblang bakungan dan penari seblang
olehsari,seblang bakungan yang pada mulanya berlatar belakang untuk penyembuhan
itu menampilkan penari tua rentah yang sudah menopause sebagai tokoh sentralnya
sedangkan seblang olehsari yang digelar ritual tolak bala yaitu ritual untuk
mengusir berbagai macam bala bencana yang dapat mengancam kehidupan warga
menampilkan sosok penari muda belia yang masih memiliki garis keturunan dari
penari sebelumnya,sesuai tradisi tersebut tema The mystic dance of seblang
dibagi menjadi 3 sub tema yakni seblang bakungan,seblang olehsari dan poro
bungkil yang disebut poro bungkil itu adalah buah-buahan hasil pertanian yang
dalam ritual seblang digunakan sebagai uba-rampe atau kelengkapan ritual yang
bergelantungan dilokasi ritual sebagai persembahan.
0 komentar:
Posting Komentar