Rabu, 27 Agustus 2014



Kawah ijen merupakan salah satu wisata alam pegunungan yang dimiliki oleh banyuwangi dimana pesona blue fire dan aroma belerang yang khas menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan penikmat keindahan alam yang sangat eksotik dan menawan hati terletak di desa tamansari kecamatan licin kabupaten banyuwangi kawah ijen yang terkenal atas keindahannya merupakan slah satu objek wisata unggulan yang ada di kabupaten banyuwangi dan menjadi primadona yang sangat menawan bagi para wisatawan yang menginginkan keindahan alam pegunungan dengan dibalut hutan yang lebat dan jalan yang berliku akan menambah keindahan yang ada diwilayah kawah ijen itu sendiri.
            Menuju ke kawasan pegunungan kawah ijen tidaklah sulit karena kawah ijen memiliki akses jalan yang bagus sehingga para wisatawan bisa dengan nyaman menuju ke kawah ijen disepanjang perjalanan menuju kawah ijen para wisatawan bisa berkunjung ke objek wisata pendukung kawah ijen yaitu ke desa kemiren para wisatawan bisa menikmati indahnya tarian seblang,ke desa olehsari para wisatawan disuguhi adat asli banyuwangi yaitu suku osing yang merupan suku asli banyuwangi yang masih menempati wilayah olehsari dengan anekaragam kesenian dan rumah adat wisata osing yang masih ada hingga sekarang
            Keunggulan dari kawah ijen itu sendiri Kawah ijen merupakan salah satu kawasan panorama alam pegunungan dimana objek wisatanya terletak diatas lereng gunung merapi yang berjarak 45 km dari kota banyuwangi yang menyuguhkan suatu pemandangan alam yang indah dalam perjalanan menuju kawah ijen disuguhi pemandangan hutan tropis yang sangat eksotik dan jalan yang berliku-liku sehingga akan membuat para pengunjung tidak akan melupakan bagaimana keindahan kawah ijen itu sendiri kawah ijen merupakan kawah danau terbesar dipulau jawa dengan kedalaman 200 m dari permukaan gunung yang disekitar kawah diselimuti kabut belerang yang menguap disepanjang  kalderanya,keistimewaan kawah ijen selain panorama kalderanya yang eksotik disini di kawah ijen pengunjung juga disuguhi pemandangan api biru yang sering dikenal blue fire sebelum matahari terbit pengunjung dapat menikmati didalam kawah sering muncul blue fire yang menawarkan pesona yang indah tetapi juga dipercaya oleh setiap orang yang mengunjungi bahwa kabut asap yang keluar dari kawah ijen ini mampu menyembuhkan berbagai penyakit misalnya penyakit kulit,pernapasan dan persendian selain itu juga kegiatan penambang belerang yang dengan gigihnya naik turun kaldera untuk menambang belerang merupakan pemandangan yang sangat memukau di lereng gunung ijen itu sendiri jadi pesona ijen ini merupakan rekomendasi yang tepat bagi para wisatawan untuk menikmati pemandangan yang indah dan juga bermanfaat bagi kesehatan para pengunjungnya
Kawah ijen yang berada di ketinggian 2.386m dpl, merupakan kawah danau terbesar dipulau jawa, kawah berbentuk ellips dengan ukuran kurang lebih 960 x 600 m dengan ketinggian permukaan air danau kurang lebih 2140 m dpl dengan kedalaman danau kurang lebih 200 m serta merupakan danau terasam didunia dengan ph 0,5. Kawah belerang berada dalam sulfatara yang dalam. Kedalamannya 200 m dan mengandung kira-kira 36 juta meter kubik air asam beruap, diselimuti kabut berbau belerang yang berputar-putar diatasnya. Didalam kawah, berbagai warna dan ukuran batu belerang dapat ditemukan. Sungguh, kawah ijen merupakan taman batu belerang yang indah,Pemandangan menjadi sangat unik ketika dari celah celah tebing curam terlihat begitu banyak para penambang belerang yang naik turun di sela-sela lereng kawah. Sekitar kurang lebih 100 orang membawa bebatuan kekuning-kuningan yang diatas pundaknya terlentang sebatang bambu dengan sejenis keranjang bambu yang dipenuhi puluhan kilogram belerang didalamnya yang tergantung disisi kanan kirinya. Beban yang dipikul memiliki berat yang beragam mulai 80 kg sampai dengan 120 Kg. tiap orang mondar-mandir, menggali belerang, naik turun, menuruni lereng beberapa kilometer sebelum beban dijual dipelelangan, dalam sehari dapat terkumpul belerang berkisar 6 sampai 7 ton. Itulah pemandangan alami kawah ijen kesehariannya.
Seperti halnya pemandangan di puncak gunung – gunung lainnya, pengunjung dapat melihat pemandangan yang menghampar luas kearah selat bali, serta pemandangan gunung lain yang ada di sekitar gunung ijen. Gunung ijen memiliki tetangga lain yaitu Gunung Merapi, Gunung Widodaren, Gunung Ranti dan Gunung Papak. Yang dapat dilihat dari pos paltuding.
ketika mendaki pengunjung akan melewati Pondok Bunder yang dibangun pada masa pemerintahan Hindia Belanda, berbentuk setengah lingkaran sehingga lebih dikenal dengan pondok bunder ( bentuknya lingkaran ) fungsi utamanya untuk mengukur curah hujan. Lingkungannya sejuk dengan pemandangan Kaldera Pegunungan ijen raksasa ( G. Raung, G. Rantai, G.Suket, dan G.Papak ), disini juga merupakan bird waching area.
Bunga edelweis juga dapat ditemui di sepanjang bulan juli sampai september, dibulan-bulan ini bunga abadi ini mulai tumbuh dan bersemi..

            Even yang pernah diselenggarakan di kawah ijen yaitu tour de ijen antara bulan november-desember merupakan salah satu lomba taraf internasional bersepedah menuju puncak kawah ijen dimana para pesertanya oleh Negara asing dalam ikut berpatisipasi dalam acara efen tour de ijen ini
Bagaimana  Akomnodasi yang disediakan?
Bagi pengunjung yang tidak membawa perbekalan, tidak perlu kuatir, sebab di Paltuding yaitu pos terakhir sebelum pengunjung melakukan pendakian ke puncak telah tersedia beberapa warung makanan dan juga penginapan serta terdapat pula camping ground. Disepanjang pendakian ke puncak juga terdapat warung sederhana yang menjual makanan.

Bagaimana menuju ke kawah ijen?
Jalan akses dari Banyuwangi ke gunung ijen relatif sudah sangat baik untuk dilewati berbagai jenis kendaraan. Bahkan kendaraan roda 2 dapat dengan mudah melewatinya. Hal itu karena jalan disepanjang pintu masuk yang berada di desa jambu ke kawasan wisata gunung ijen sampai dengan pos terakhir di Paltuding sudah beraspal.

Untuk mencapai Gunung Ijen dari Banyuwangi, bisa naik angkot trayek Banyuwangi - Licin – Jambu yang berjarak kurang lebih 45 km. Dari Jambu perjalanan dilanjutkan menuju Paltuding, dengan ojek atau sewa mobil. Paltuding merupakan Pintu gerbang utama ke Cagar Alam Taman Wisata Kawah Ijen, yang juga merupakan Pos PHPA (Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam).
Dari Paltuding berjalan kaki dengan jarak kurang lebih 3 km. Lintasan awal sejauh 1,5 km cukup berat karena menanjak. Sebagian besar jalur dengan kemiringan 25-35 derajat. Selain menanjak struktur tanahnya juga berpasir sehingga menambah semakin berat langkah kaki karena harus menahan berat badan agar tidak merosot ke belakang. Setelah beritirahat di Pos Bunder ( pos yang unik karena memiliki bentuk lingkaran) jalur selanjutnya relatif agak landai. Selain itu wisatawan/pendaki di suguhi pemandangan deretan pegunungan yang sangat indah. Untuk turun menuju ke kawah harus melintasi medan berbatu-batu yang lumayan terjal sejauh 250 meter.

0 komentar:

Posting Komentar

Like us on Facebook

Berita terbaru